Cuaca

Sejarah

cover
Desa Marimabati merupakan salah satu desa tertua yang terletak di Kecamatan Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara. Desa ini telah berdiri sejak zaman kolonial Belanda dan memiliki akar sejarah yang kuat dalam perkembangan budaya dan pemerintahan lokal di wilayah Halmahera.

Nama "Marimabati" diyakini berasal dari bahasa lokal yang berarti "tempat berkumpulnya air panas." Hal ini berkaitan dengan keberadaan sumber air panas alami yang hingga kini menjadi salah satu daya tarik utama desa. Air panas ini dulu dijadikan tempat bermusyawarah oleh para tokoh adat dan masyarakat.

Pada masa penjajahan, Desa Marimabati menjadi salah satu pusat aktivitas masyarakat agraris. Masyarakat setempat hidup dari bertani, berkebun cengkeh dan pala, serta menangkap ikan di pesisir pantai. Tradisi pertanian ini masih dijaga hingga kini sebagai warisan budaya.

Desa Marimabati memiliki luas wilayah sebesar 2,26 km². Meskipun tergolong kecil dari segi luas, desa ini memiliki kekayaan sumber daya alam dan potensi wisata yang besar. Keberadaan hutan mangrove, mata air panas, serta kawasan pertanian tradisional menjadi ciri khas wilayah ini.

Perubahan sosial dan ekonomi desa mulai terasa seiring meningkatnya perhatian pemerintah daerah terhadap pembangunan desa-desa pesisir. Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat mulai membuka akses jalan dan fasilitas pendukung untuk menunjang pertumbuhan ekonomi Marimabati.

Peningkatan jumlah penduduk turut mendorong pembangunan infrastruktur desa. Pemerintah desa bersama masyarakat membangun balai desa, sekolah dasar, tempat ibadah, serta memperluas jaringan listrik dan air bersih ke seluruh pelosok.

Dalam bidang pendidikan, Desa Marimabati mencatat kemajuan signifikan. Sejak tahun 2010, angka partisipasi pendidikan meningkat seiring pembangunan fasilitas belajar dan program bantuan pendidikan bagi siswa dari keluarga kurang mampu.

Selain sektor pendidikan dan ekonomi, pelestarian budaya juga menjadi perhatian utama masyarakat. Upacara adat, kesenian lokal, serta nilai-nilai gotong royong tetap dijaga dan diwariskan secara turun-temurun oleh para tetua adat.

Pada tahun 2019, Desa Marimabati mulai dikenal sebagai destinasi wisata berbasis alam dan budaya. Wisata air panas alami, panorama hutan mangrove, serta keramahan masyarakat menjadi daya tarik utama bagi wisatawan domestik dan mancanegara.

Saat ini, Desa Marimabati dipimpin oleh kepala desa yang memiliki visi pembangunan berkelanjutan, dengan fokus pada pelestarian lingkungan, pemberdayaan pemuda, dan optimalisasi potensi lokal. Pemerintah desa juga aktif menjalin kerja sama dengan pihak luar, termasuk lembaga swasta dan pemerintah.

Dengan sejarah panjang dan semangat gotong royong yang kuat, Desa Marimabati terus berkembang sebagai komunitas yang tangguh, berbudaya, dan mandiri. Sejarah desa ini adalah saksi keteguhan masyarakat dalam menjaga warisan leluhur sambil menatap masa depan yang lebih baik.

0 Comments :

Berikan Komentar Anda



Desa Marimabati
© desain: malut.my.id